Kita pasti sudah mengenal sebuah ciptaan manusia yg bernama robot. Dengan segala imajinasi yg ada dalam pikiran manusia beserta tujuan dan manfaat yg ingin di raih, di ciptakanlah sebuah robot. Yup, robot di ciptakan atas keinginan manusia dalam mencapai tujuannya. Ia hanya sebuah alat yg dapat diperintah atau melakukan apa saja yang kita perintah. Robot tidak memiliki rasa atau perasaan. ketika ia diperintahkan melakukan pekerjaan yg berat atau sulit pun, ia tidak akan menolaknya atau berkeluh kesah. Kompleksitasnya tetep dapat di mengerti, apa dan bagaimana. Ketika ia mengalami suatu masalah, manusia tetap dapat mengerti apa kerusakan atau kesalahannya.
Sekarang kita beralih kepada manusia, Allah menciptakan manusia dengan segala kesempurnaannya. Manusia diciptakan dilengkapi dengan akal pikiran, panca indera, dan organ tubuh lainnya yg membentuk suatu kesatuan hingga tercipta makhluk yg sempurna bahkan dapat menimbulkan decak kagum diantara ciptaan-ciptaan Nya. Sehingga manusia dapat berpikir dan merasakan. Inilah yg membedakan manusia dengan makhluk-makhluk lainnya. Oleh karena nya manusia di cipta untuk menjadi khalifah di muka bumi atau sebagai pemimpin dimuka bumi ini. Manusia berpikir, manusia bertindak atas inisiatif dari dalam dirinya atau atas penalaran dari inputan yg ia terima dari lingkungan sekitar nya.Dan manusia dapat menentukan keputusan apa yg ingin dia perbuat (seharusnya).
Lalu, ada apa antara robot dan manusia....? disini saya hanya ingin menekankan siapa mengendalikan sapa. Tentu saja robot dikendalikan oleh manusia bukan manusia di kendalikan oleh robot. Tapi memang ada juga manusia yg dikendalikan. Tapi dikendalikan oleh sesamanya. Manusia ini jika tidak ada keinginan lepas dari kendali, maka ia layaknya robot.
Kita manusia bukanlah robot, maka harus memiliki initiatif diri sendiri. Kita manusia pastilah punya keinginan tidak seperti robot yg tak memiliki keinginan. Kita manusia pastilah memiliki perasaan, yg jika kita merasa sakit, kecewa, sedih, bahagia, pasti tubuh, hati dan pikiran akan memberikan respon. Dan tidak seperti robot yg tidak mengenal apa itu sakit, kecewa, sedih ataupun bahagia. Kompleksitas robot dapat di mengerti sesulit atau serumit apapun karena ia bersifat terukur sekaligus ciptaan manusia. Tapi kompleksitas manusia tidak sama sperti robot, kadang kita sulit menduga apa yg sedang dirasakan bagaimana perasaan nya. Mengukur perasaan manusia bukan seperti mengukur baju atau mengukur kedalaman laut. Pendekatannya hanya bisa dilakukan melalui hati ke hati. Jika ia dipaksakan melakukan sesuatu bisa saja ia berontak. Dan tidak seperti robot, ia pasti akan melakukan apa saja.
Apa yg ingin saya sampaikan dan tekankan disini adalah, manusia bukan robot. Manusia memiliki akal pikiran dan hati nurani. Dan jgn mau di kendalikan seperti robot, yg kadang dipaksa melakukan sesuatu yg sebetulnya bertentangan dengan hati nurani. Lakukan sesuatu sesuai dengan hati nurani anda. Bukan melakukan sesuatu dalam keadaan terkendalikan oleh seseorang juga. Jika itu yg anda lakukan, lalu anda robot atau manusia....???
( Dikutip dari: http://mataharilaut.blogspot.com/2007/01/robot-vs-human.html )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar